Ketinggalan training..

Seperti biasa training BOSSfam di hari Sabtu itu.
Biar dech kali ini daku berangkat sendirian...
tujuannya mo training, mo dapetin motivasi, pengen dengerin mbak Meuthia... eh....ada donlen yang butuh nutup tupo...berhubung delivery motor dah nggak mungkin...

Ya sudah akhirnya belanja... seneng bisa berhasil lewatin dia bisa WP1...
Liat jam bolak balik... antrian ternyata lama gak kayak biasanya sabtu... soale tupo tinggal senin besok...

Agie donlenku ragu mo ke atas karena dah telat abis antri juga, tapi kubilang gak papa naik aja masih bisa dengerin tar dapet motivasi dari uplen... sayang... akhirnya naek juga ke atas...

Yaaaaaa dah jam 3....ketinggalan dech ma motivasiiiiii..gara2 antri...
duch mak...
jreng... Agie turun malah bilang... Ih rugi gak ikut... ada Ted Boman and Mbak Meuthia kasih motivasi....(untung tadi dia mau aku bilang naik ke atas aja duluan)...

Sedih, sebel karena tujuan utama malah terlewatkan.....
abis nunggu ya udah ketemu ma uplen yustin..e ... ada mbak meuthia sempet bersalaman...*merinding bo...* wah jadi agak terobati dech keselnya ketemu ma bu diamond yang low profile itu...

gak lagi dech ketinggalan....!
Semangaaatttt!!!

Sekolah di BOP

Hari itu yang dinanti-nanti Boss Family… tiap bulan kita ngumpul and jadi ajang narcis buat yang naik level.. sayang emang daku bukan salah satunya… *hiksss…* tapi luar dalem niat and usaha banget donk mo naik ah… Boleh dibilang acara BOP itu family gatheringnya Bossfam *nyontek istilah bang eric*

Biar pun daku dateng gak bersama donlen2 daku yang sebagian karena ada yang ada arisan keluarga tapi teteup jalanin bisnisnya sebagai komitmen dengan rekrut *that’s my super donlen, agie* atau ada yang gak bisa karena mesti ngantor juga di hari minggu……so daku sharingkan acara BOP itu kepada donlen2ku yang gak bisa dateng…..

Yang penting aku bisa ke-caz dan mentransferkannya ke para partner bisnisku.
Memang ada macem2 tanggapannya yah... semoga mereka menjadi possitive person.. demikian aku adanya juga yang selalu berusaha untuk menjadi manusia yang selalu berpikiran positif. Semua emang pake proses kok..... Di sini aku banyak belajar untuk mengatur waktu, disiplin walau belum bisa 100% dech... aku mesti merubah bener karena itu pasti pengaruh...dan itu kurasakan bahwa pribadi kita pasti makin berkembang ke arah yang lebih baik......
Bener-2 kita itu ditempa jadi pribadi yang punya mental kuat dan berkepribadian baik supaya kalo kita jadi orang berhasil dan sudah sampek di atas neeh... kita gak sombong, teteup rendah hati daaannnnn yang perlu digarisbawahi juga adalah di Boss family ya, sesuai namanya gitu... saling peduli, saling bantu, saling support....

So, mari menata diri untuk menjadi pribadi yang lebih supaya siap menyongsong masa depan cerah.....

Go diamond!

Kalo dah terpampang di majalah DUIT... masih gak percaya juga?





Kalo orang boleh punya idola dalam hidupnya... aku ketemu idola ini di bisnisku.
Orangnya semangat terussss, nggak pernah keliatan loyo mau sehat mau lagi flu... jadi auranya biar jauh sampek ke kita ini.
Yang belum percaya ma bisnis ini boleh baca kisahnya di majalah DUIT tuh... kalo gak percaya juga bisa ketemu orangnya langsung di tiap Sabtu trainingnya Boss family di Bulungan tiap jam 3... GRATISSS... dapet ilmu dan motivasi dari orang-orang or leader-leader yang udah ngerasain bagaimana bisnis ini bisa jalan dengan tim Boss family...
Kalo ikut bisnis oriflame begini gak usah kepanjangan mikir, JUST DO IT... jadinya dapet DUIT and malah ada di majalahnya lagi... mmmmm....
MAU MAU MAU???!!!



- Pesan buat para bapak pegawai --

Yang istrinya mau memulai bisnis sendiri.
• Pertama-tama, bersyukurlah - karena di luar sana banyak bapak-bapak pegawai lain yang sampai stress, gila, korupsi, dllsb karena keseringan denger istrinya bilang "Papih, aku mau beli..." Sedangkan istri lu bilang, "...saya mau jual..."

• Nggak usah banyak cingcong dengan jabatan dan status. Katakanlah sekarang elu adalah seorang "Business Development Head" atau "Assistant Sales Manager" atau "Assistant Vice President" atau "Senior Human Capital Head" atau apapun, dan istri lo memutuskan mau mulai jualan cendol, dan elo merasa hina karena seorang "Senior Human Capital Head" harus bersanding dengan seorang tukang cendol, maka elo melihat dari perpektif yang salah. Kondisi sebenarnya adalah, elu sekarang hanyalah seorang buruh, jongos, dan istri lo sedang merintis jalan untuk menjadi seorang owner. Lagipula, Bob Sadino juga dulunya cuma seorang "tukang telur". Liat aja apa jadinya dia sekarang.

• Nggak usah sok kaya / sok mapan dengan bilang, "Memang uang bulanan kamu kurang ya, sampe perlu jualan segala? Gue tambahin deh!" Berapa sih gaji bulanan lu sebagai seorang pegawai? Sepuluh juta? Lima belas? Dua puluh? Asal tau aja, minggu lalu gue baru ketemu seorang "tukang sayur" dari Pasar Unit II Tulang Bawang Lampung yang omzet per bulannya rata-rata 160 juta. Ini rata-rata lho, jadi ada kalanya lebih dari itu. Dengan asumsi keuntungan bersih 10%, maka pendapatan dia adalah 16 juta per bulan. Contoh lainnya, seorang ibu penjual beras, dari hasilnya berdagang plus pinjem ke bank mampu beli 1 hektar lahan karet. Setelah pinjaman lunas dan lahan karet jadi milik, dia menjaminkan lahan itu untuk mengambil pinjaman lagi. Pinjamannya dipake untuk membangun ruko 2 pintu. Sekarang, cicilan ke bank dibayar dari hasil penjualan lahan karet dan sewa ruko. Di luar itu, pendapatan dari kios beras masih mengalir, sekitar 10 jutaan nett per bulan. Gimana tuh, wahai para "Head" dan "Manager" kantoran?

• Masih terkait poin sebelumnya, terkadang urusannya sama sekali bukan uang. Punya bisnis sendiri adalah salah satu bentuk aktualisasi diri, sebuah kebanggan tersendiri yang nggak ada urusannya dengan uang belanja. Punya bisnis sendiri besar banget pengaruhnya buat rasa percaya diri seseorang, terlepas dari ukuran bisnisnya. Dan kalo elo merasa terancam / keberatan dengan kehadiran seorang istri yang semakin PD dan berkembang, gue sarankan elo introspeksi deh.

• Nggak usah banyak ribut kalo istri lo minta dukungan modal. Jangan lihat itu sebagai pengeluaran ekstra - siapa tau elo justru sedang melakukan investasi awal di embrio sebuah perusahaan multi - nasional. Pernah denger tentang "Mrs. Fields Cookies"? Di era 90-an perusahaan Amerika ini pernah punya outlet di deket Jembatan Dukuh Atas, Jakarta. Pemiliknya, si Mrs. Fields, tadinya hanya ibu rumah tangga biasa dengan pendidikan akhir SMA, yang merasa minder setiap kali dateng di acara kantor suaminya. Jabatan suaminya udah lumayan tinggi, dan istri-istri temen-temen kantor suaminya juga rata-rata berpendidikan tinggi. Begitu tau Mrs. Fields hanya lulusan SMA, mereka cuma memandang sebelah mata. Mrs. Fields berpikir, dia juga ingin punya sesuatu yang bisa dibanggakan, maka mulailah dia berbisnis kue kering. Bum - sekarang dia jauh lebih kaya ketimbang suaminya maupun istri-istri teman kantor suaminya.

• Nggak usah menggunakan premis "kewajiban istri melayani suami" secara berlebihan. Ya memang benar kewajiban istri adalah melayani suami, tapi kalo elo komplen karena biasanya dibikinin kopi dan sekarang istri sibuk ngurus bisnis sehingga nggak sempet bikinin kopi lagi, gue sarankan beli kopi kemasan sachet di warung. Tuh baca, di kemasannya ada petunjuk cara bikinnya. Jangan sebut diri lo seorang "Head" / "Manager" / "Executive" kalo nggak bisa ngikutin petunjuk itu.
Poin gue adalah, mau nggak mau memang perlu ada hal-hal yang dikorbankan kalo istri yang tadinya hanya mengurus rumah tangga sekarang punya kesibukan ekstra. Nggak perlu membebani istri lo dengan tuntutan yang nggak esensial.

Intinya: wahai para suami, selama bisnisnya halal, masih dikelola tanpa menelantarkan keluarga, dan bisa membuat istri kalian lebih maju, restuilah.

Buat para istri yang ragu untuk memulai bisnis karena suami mengajukan keberatan yang bukan-bukan, silakan forward posting ini.
Semoga bisa membuka wawasan mereka :-)

Met merenungkan ya....

Sumber: milis luarbiasa

Ripple Effect

Mungkin dah pada tahu or pernah baca soal Ripple Effect.. Tapi disini aku mo ngingetin bahwa perumpamaan soal ini tuh... bener banget.

Kalo kita ke lempar batu ke kolam, maka akan ada gelombang air dari mulai kecil terus lama-lama jadi besar..... nah, sama dengan kehidupan kita neh.. kalo kita deket2 ma orang yang auranya positif ya, pasti dunk jadi ikutan positif. Tapi coba kalo di sekeliling kita tuh... yang apa2 negative thinking.. mo begini salah, begitu salah... pasti hawanya beda. Pasti bikin kita juga gak pede, bikin kita jadi gak maju.
Ibaratnya mo pinter ya, bergaul ma orang-orang pinter, mo sukses ya bergaul ma orang sukses. Bukan berarti kita ini mengelompokkan golongan-golongan. Tapi kita mo belajar jadi manusia lebih baik lagi, mau jadi manusia yang berkembang ke arah yang makin baik dan makin baik...

Kita ini kan mo jadi orang maju, orang sukses. Kalo kita 'gak merubah lingkungan kita menjadi positif, yang ada kita kita jadi terbawa sama yang negatif.
Semangat itu menular... jadi kalo berada di lingkungan negatif, kita mesti punya power lebih kuat supaya aura positif yang kita punya juga punya gelombang yang besar tadi dan menularkan ke sekeliling kita. Kalo enggak... pasti berasa lemezzz..

Kita diingetin lagi kayak begini ma Mbak Meuthia waktu di BOP hari Minggu kemarin.. Itu acara yang selalu dinanti tiap bulannya oleh Boss Family..
Kurasa ini berlaku dimana aja...ya.. dalam kehidupan sehari-hari... makanya penting kalo kita sering-sering deket ma orang yang punya aura positif....terutama ya, orang2 berhasil kayak mbak Meuthia itu.....

HIDUP untuk BEKERJA ? Atau BEKERJA untuk HIDUP ?

Kita manusia diberikan talenta yang berbeda-beda, tapi pada dasarnya kita punya modal talenta itu sendiri, maksudnya kita sebenarnya sudah dikasih suatu talenta pada dalam diri kita, yaitu talenta untuk mengembangkannya... talenta untuk berpikir untuk melakukan hidup di dunia ini...

Dari renungan ini, sebenarnya kita semuanya mempunyai 5 talenta pada dasarnya.. 5 talenta itu untuk mengembangkan apakah kita bisa untuk menjadi 10 talenta dan apakah kita malah menjadi 1 talenta...

Talenta itu apa ?
Apakah kemampuan ? bakat ? karunia ?
Buatku talenta itu adalah segala kemampuan dan karunia yang Tuhan berikan pada kita.
Entah itu kita bisa pinter bidang olahraga ato diberikan kepandaian bermain musik, jagonya pidato, pinter masak, de el el.

Kalau ditanya apakah anda HIDUP untuk BEKERJA ? Atau BEKERJA untuk HIDUP ? Apakah arti Hidup itu bagi anda ?
Apakah anda Hidup hanya untuk menjalani apa yang ada ? tidak mengembangkan apa yg harusnya kita kembangkan, apakah kita hanya mulai dengan ketakutan, malas, tidak mau mencoba, terlalu berpikir, takut karena alasan yang aneh aneh ?
Dengan tujuan toh akhirnya mati dan anda berpikiran aku dulu dilahirkan didunia ini dengan kemampuan begini, mana mungkin aku bisa berkembang, jadi buat apa aku bersusah susah mendingan aku mati sama seperti aku dilahirkan ? Kan sama juga, tidak membawa apa apa ?

Renungkan apakah tujuan HIDUPmu?
Sekarang Kalau kita HIDUP didunia ini itu berarti kita harus menggunakan segala sesuatu yang ada pada diri kita agar dapat bertahan HIDUP... agar kita bisa menghasilkan... agar apa yg diberikan kepada anda, anda bisa gunakan buat diri anda dan lebih baik lagi adalah juga buat orang lain.... Dengan BEKERJA kita bisa bertahan HIDUP dan bukan hanya bertahan semata yang artinya bisa manjadi memikirkan diri sendiri, dengan begitu kita bisa mengembangkan IMAN didunia ini... Bukan berarti ANDA HIDUP UNTUK BEKERJA...

Bekerja adalah cara kita untuk bertahan hidup, cara kita untuk melaksanakan tugas kita di dunia ini, cara kita untuk mengembangkan talenta (Iman) kita di dunia ini dan ingat tujuan utamanya adalah mengembangkan apa yang Tuhan berikan...

Apakah kita mau menjadi orang yang mempunyai 1 talenta ??? anda sendiri yg mempunyai jawaban itu...

Sumber: Kumpulan doa, ditulis ulang oleh Kristy

Sindrom ‘TERANG AJA’

“Alkisah hiduplah seorang pengusaha muda yang sangat sukses. Usianya belum 35, tapi udah punya beberapa perusahaan besar yang semuanya dirintis sendiri dari 0. Bukan cuma di Indonesia, tapi dia juga punya kantor cabang di beberapa negara ASEAN, bahkan merambah sampai ke Australia. Bidang usahanya nggak terbatas pada bidang yang dipelajarinya di bangku kuliah aja, tapi juga beberapa bidang yang sama sekali asing buat dia.”
Gimana menurut pendapat anda? Hebatkah orang itu?
Gimana kalo ceritanya saya tambah dengan satu kalimat:
Dia adalah anak tunggal dari salah satu pengusaha terkaya di Indonesia.
Apakah anda akan ngomong, “Huh, terang aja, bapaknya kaya sih….” ?
Kalo iya, hati-hati, anda mulai terjangkit “sindrom-terang-aja” (selanjutnya saya singkat STA biar nggak pegel ngetiknya).
Definisi
Walaupun kedengerannya sepele dan umum diucapkan orang sehari-hari, STA adalah sekumpulan gejala dari penyakit mental yang cukup serius. STA merupakan pertanda penyakit putus asa dan kurang percaya diri, ditandai dengan reaksi-reaksi yang intinya mencari pembenaran / alasan mengapa orang lain bisa lebih sukses.

Ciri-ciri:
Setiap kali mendengar informasi tentang kesuksesan orang lain, maka secara refleks penderita STA akan mencari ‘faktor sukses’ apa yang hanya ada di orang tersebut dan nggak ada di dirinya untuk menjelaskan mengapa dirinya tidak sesukses orang tersebut. Setelah menemukan ‘faktor sukses’ yang dimaksud, penderita STA akan merasa lega / aman sehingga lebih ‘pasrah’ (baca: loyo) menerima keadaan nasibnya.

Contoh:
“Nilainya bagus-bagus lho!”
“Terang aja, buku-bukunya lengkap sih.”
“Fotonya keren-keren ya?”
“Terang aja, kameranya mahal…”
“Dia nggak pernah telat, lho…”
“Terang aja, dia punya mobil sendiri…”
Dampak negatif STA
Saat (merasa) menemukan faktor pembeda yang dimiliki orang sukses dengan dirinya, maka penderita STA berkeyakinan bahwa dirinya memang ditakdirkan untuk tidak mencapai prestasi yang sama, sehingga kehilangan motivasi untuk maju dan memperbaiki nasib.

Self-Therapy
Penderita STA hanya dapat disembuhkan oleh dirinya sendiri, dengan mengajukan 2 pertanyaan sederhana:
Benarkah semua orang yang memiliki ‘faktor sukses’ udah pasti akan meraih sukses yang sama?
Benarkah semua orang yang nggak memiliki ‘faktor sukses’ udah pasti akan gagal meraih sukses yang sama?

Contoh:
“Nilainya bagus-bagus lho!”
“Terang aja, buku-bukunya lengkap sih.”
Apa bener semua orang yang bukunya lengkap pasti berhasil dapet nilai bagus?
Apa bener semua orang yang bukunya nggak lengkap pasti gagal dapet nilai bagus?
“Fotonya keren-keren ya?”
“Terang aja, kameranya mahal…”
Apa bener semua orang yang kameranya mahal pasti bisa motret dengan bagus?
Apa bener semua orang yang nggak pake kamera mahal pasti gagal motret dengan bagus?
“Dia nggak pernah telat, lho…”
“Terang aja, dia punya mobil sendiri…”
Apa bener semua orang yang punya mobil pasti tepat waktu?
Apa bener semua orang yang nggak punya mobil pasti ngaret?
Poinnya adalah: nggak ada benda ajaib yang namanya ‘faktor sukses’. Sukses selalu datang sebagai gabungan dari berbagai faktor, bukan cuma satu. Artinya, kalo kita punya kekurangan di satu faktor, pasti ada sederet faktor lain yang bisa kita maksimalkan untuk mengkompensasinya.
Kalo kita men-”terang-aja”-kan sebuah faktor, maka kita menihilkan arti faktor-faktor lainnya.
Ya, memang bener bapaknya kaya, tapi tanpa kerja keras dan disiplin dia nggak akan mungkin sesukses itu.
Ya, memang bener bukunya lengkap, tapi kalo nggak dipake belajar dia akan sama begonya dengan yang nggak punya buku.
Ya, memang kameranya mahal, tapi coba aja suruh anak 2 tahun motret pake kamera yang sama, apa hasilnya akan sebagus itu?
Ya, memang bener dia lebih gampang bergerak karena punya mobil, tapi tanpa perhitungan waktu yang tepat dia akan sama telatnya dengan orang yang ngantor naik becak.
Buat para penderita STA, segeralah berhenti cari alasan, karena suatu hari nanti anda akan kehabisan ‘alasan’ dan ‘pembenaran’ sehingga yang tinggal cuma kenyataan bahwa yang membedakan anda dengan orang sukses hanya karena anda lebih males - itu aja.

Pesan moral : janganlah mencari dan menghakimi kelebihan orang lain sebagai alasan Mengapa dirinya nggak semaju mereka.

Sumber: copas milis luarbiasa
Untuk Penjelasan Lebih Lanjut, silakan isi Data

Name *
Email *
Subject *
Message *
Image Verification
captcha
Please enter the text from the image:
[Refresh Image] [What's This?]
Powered byEMF HTML Form Builder
Report Abuse